gus miftah

Muncul Petisi Copot Gus Miftah dari Jajaran Utusan Kabinet, Apa Saja Isinya?

Tujuh petisi, yang juga dikenal sebagai Gus Miftah, menuntut pemecatan Miftah Maulana Habiburrahman dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Prabowo Subianto. Apa alasan petisi tersebut?

Sebuah petisi yang menuntut pemecatan Miftah sebagai utusan khusus presiden muncul karena dia memperolok seorang penjual es teh dengan kata-kata kasar. Video yang dia hinakan seorang penjual es teh baru-baru ini viral.

Dalam acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah, Yusuf Ch, dan Zaidan Bin Yahya di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang, pada hari Rabu, 20 November 2024, peristiwa itu terjadi.

Setelah peristiwa itu, banyak orang mengecam Gus Miftah. Partai Gerindra, yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya juga mengkritiknya.

Miftah merendahkan penjual es teh Sunhaji, yang dikritik oleh banyak warganet. Selain itu, tindakannya dilakukan saat ia menjabat sebagai pemuka agama dan pejabat pemerintahan.

Di tengah acara, Gus Miftah terlihat mengatakan kepada penjual es teh “goblok”, berkata, “Es tehmu jik akeh, ra. Masih?” Baiklah, bodoh! (Apakah es teh kamu masih banyak? “Masih? Dijual di sana, bodoh!” kata Miftah sambil tertawa.

“Dolen disik, jika tidak payu, yo, wis, takdir.” Setelah itu, dia menambahkan, “Jualin dulu, nanti kalau belum laku, ya, sudah, takdir. Gitu, loh.”

Sejumlah orang yang duduk di dekat Miftah gelak tawa ketika dia berkata pada penjual es teh ini. Miftah segera meminta maaf secara publik setelah mendapat kritikan yang tajam dari banyak orang.

Selain itu, ia pergi ke rumah Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung.

Saya dengan kerendahan hati meminta maaf atas kesalahan saya sebelumnya. Melalui video yang diunggah di YouTube, Miftah menyatakan, “Saya memang sering bercanda pada siapapun, maka dari itu, atas candaan pada yang bersangkutan, saya akan minta maaf secara langsung.”

Isi Petisi Copot Gus Miftah dari Kabinet Prabowo

Meskipun dia telah meminta maaf kepada penjual es teh yang dia olok-olok, Gus Miftah masih mendapat banyak kritik. Instagram Gus Miftah, @gusmiftah, terus mendapat kritik dari warganet pada hari Kamis, 12 Mei 2020.

Selain mendapat kritik di media sosial, Miftah juga menghadapi petisi pencopotannya yang diunggah melalui platform Change.org. Petisi dengan tandatangan terbanyak berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden”.

Lebih dari 12 ribu orang telah menandatangani petisi yang, sesuai judulnya, meminta Prabowo mencopot Miftah sebagai utusan khusus presiden.

Dika Prakasa menulis di Change.org, “Saya membuat petisi agar teman-teman yang melihat petisi ini mau meluangkan waktunya untuk memberikan tanda tangan agar bapak Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan kepada Gus Miftah.”

Petisi itu juga menyatakan bahwa mengingat statusnya sebagai pejabat negara dan pemuka agama, Gus Miftah harus mempertahankan sikap dan pernyataannya. Petisi tersebut juga menyatakan bahwa mengucapkan kata-kata kasar kepada seseorang di depan umum merupakan tindakan yang tidak pantas.

Selain itu, isi petisi menekankan tindakan kontroversial lainnya yang dilakukan Miftah, termasuk perlakuan yang dianggap tidak pantas terhadap istrinya. Tindakan-tindakan ini memberi publik lebih banyak alasan untuk mempertanyakan legitimasi Miftah untuk memegang posisi penting dalam pemerintahan.

Permintaan Maaf Gus Miftah Usai Viral

Tokoh publik Gus Miftah baru-baru ini menjadi perhatian setelah videonya yang menjadi kontroversi viral di media sosial. Sebagai tanggapan atas keadaan ini, Gus Miftah mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka dalam sebuah video berdurasi satu menit yang mengatakan, “Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kehilafan saya. Saya juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu atas candaan saya yang dinilai berlebihan.”

Selain itu, Gus Miftah menyatakan bahwa Mayor Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, telah mengirimkan teguran kepadanya. Teguran tersebut menunjukkan betapa pentingnya untuk tetap waspada saat berbicara di depan umum. “Ini introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat,” tambah Gus Miftah.

Setelah menyampaikan permohonan maafnya, Gus Miftah bertemu secara langsung dengan pedagang es teh Sunhaji—yang sangat terkenal dalam video ceramahnya—di rumahnya. Di sana, mereka saling memaafkan dan berbicara dengan penuh rasa hormat.

“Es tehmu seh akeh ra?” kata Gus Miftah dalam video yang menjadi viral. Masih ada? Yo kono didol, bodoh. Banyak orang melihat ucapan ini sebagai penghinaan terhadap pedagang kecil, yang menyebabkan reaksi negatif dari masyarakat luas.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *