Setelah finis ketiga di MotoGP Barcelona 2024 di belakang Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, Jorge Martin merebut gelar juara dunia MotoGP 2024.
Martin sempat memberi tekanan pada Bagnaia saat start di Sirkuit Catalunya, Minggu (17/11). Namun, Pecco, yang start dari pole, berhasil mempertahankan posisi terdepan di tikungan pertama.
Di lap kedua, Marquez menyalip Martin di tikungan pertama. Setelah itu, hampir tidak ada insiden di sisa balapan MotoGP Barcelona 2024.
Martin, yang tetap aman di posisi ketiga, tidak terlalu bersemangat untuk mengejar Marquez dan Bagnaia yang berada di belakangnya. Selain itu, untuk menjadi juara dunia 2024, pembalap Prima Pramac hanya perlu finis sembilan di MotoGP Barcelona.
Martin semakin tenang dengan kehadiran Aleix Espargaro di posisi keempat. Sebelum MotoGP Barcelona, Espargaro telah menyatakan bahwa dia akan bertindak sebagai “wingman” untuk membantu Martin menjadi juara dunia, tetapi Aleix tidak pernah melakukan manuver yang mengancam Martin di posisi ketiga.
Setelah finis ketiga di MotoGP 2024, Martin akhirnya memastikan gelar juara dunia. Bagnaia menang di MotoGP Barcelona 2024 setelah mengalahkan Marc Marquez.
Jorge Martin mengakhiri musim dengan 508 poin, unggul 10 poin dari Bagnaia.
Martin menjadi pembalap independen pertama sejak Valetino Rossi pada tahun 2001, yang mampu menjadi juara dunia kelas primer Grand Prix (500cc/MotoGP). Pada musim 2001, The Doctor memperkuat Nastro Azzurro Honda.
Tidak pernah ada pembalap dari tim independen atau satelit yang mampu menjadi juara dunia di MotoGP sejak tahun 2002, tetapi Martin menjadi yang pertama setelah menjadi juara dunia MotoGP 2024.
Jorge Martin Hanya Menang 3 Kali
Sebaliknya, Martin hanya memenangkan tiga balapan utama. Mungkinkah juara dunia?
Pecco Bagnaia mencatat 11 kemenangan dalam satu musim, setara dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez, masing-masing. Namun, Bagnaia selisih 10 poin dari juara dunia Jorge Martin.
Davide Tardozzi, Manajer Tim Ducati Lenovo, menyatakan bahwa Jorge Martin mungkin menjadi juara dunia MotoGP 2024 karena dia lebih konsisten selama balapan tahun ini. Martin gagal lebih sedikit dibandingkan dengan Bagnaia. Martin juga menerima podium non-juara 1.
Tardozzi mengatakan dalam wawancara dengan MotoGP.com, “Jorge pantas mendapatkan gelar ini karena ia cepat dan jelas meraih lebih banyak podium. Jadi pada akhirnya ia lebih baik mengelola balapan dan akhirnya menjadi juara.”
Tardozzi menyatakan bahwa Pecco Bagnaia lebih sering mengalami gagal finish, menurut Crash. Jorge Martin mengambil nomor satu keramat karena kesalahan Bagnaia sepanjang musim ini.
Sayangnya, ia melakukan sejumlah kesalahan. Ia tidak memenangkan kejuaraan karena gagal mencapai poin delapan kali (DNF/gagal finis), berbeda dengan Martin yang mencapai tiga poin. Namun, pada akhirnya, saya percaya bahwa ia memiliki nomor satu selama dua tahun karena ia layak sebagai juara. Tardozzi menyatakan, “Saya juga yakin ia akan berjuang untuk kejuaraan tahun depan.”
Martin hanya gagal finis empat kali baik di Sprint Race maupun balapan utama, sementara Bagnaia gagal menyentuh garis finis delapan kali, lima kali di balapan utama, dan tiga kali di Sprint Race.
Jorge melakukan pekerjaan yang sangat baik. Dia lebih konsisten. Sepanjang musim, dia mencapai 16 peringkat, yang luar biasa. Kami hanya kurang beruntung dan melakukan beberapa kesalahan dari sisi kami. Rider Ducati Lenovoitu mengatakan, “Sulit untuk membayangkan bisa menang juara dengan delapan kali tanpa poin.”
“Kami juga melampaui jumlah poin musim lalu meskipun kami kalah delapan kali, jadi saya pikir kami sudah melakukan pekerjaan yang bagus dan hampir mendominasi balapan, tapi itu saja belum cukup,” tambahnya.
Leave a Reply